Top
  /     /   Kabar Seni Rupa IKJ

Mahasiswa Seni Rupa Murni Pamerkan Hasil Karya TA

Program studi (Prodi) Seni Murni, Seni Rupa IKJ telah melangsungkan yudisium Tugas Akhir (TA) pada 17-19 Januari 2020. Pameran hasil karya dari 6 (enam) mahasiswa Prodi Seni Murni tersebut dipamerkan di Galeri Seni Rupa, IKJ, Jakarta Pusat. Hasil karya mahasiswa seni murni sangat beragam dari seni lukis, patung, drawing, cukil dan instalasi.

Mahasiwa yang telah melaksanakan TA tersebut diantaranya Indah Kurnia Utami, Indah Nabilla Ulfa, Muhammad Ade, Muhammad Naufal, Rhema Ophelia Usman dan Silvester Tristan Juliantoro.

Salah satu karya mahasiswa/I yang telah melaksanakan sidang TA bernama Rhema Ophelia Usman menjelaskan hasil karyanya. Berawal dari keinginannya untuk mengangkat perempuan dalam pembuatan karya Tugas Akhir melalui karya seni lukis. Melalui karya lukisan, Rhema ingin menampilkan sosok perempuan yang memiliki kegigihan dan kekuatan menjadi identitas dalam berbagai aspek kehidupan. Potret perempuan menjadi objek utama dalam lukisan-lukisannya yang menunjukkan semangat dan daya juang dari kepribadian figur tersebut. Seni Lukis sebagai metode penyampaian ide dikarenakan lukisan dapat menjadi sejarah bagi masyarakat yang dapat selalu dikenang.

Selanjutnya, ada karya seni lukis, patung, drawing, cukil dan instalasi dari Indah Kurnia Utami yang menjelaskan karyanya untuk mengetahui bagaimana gambaran atau bayangan seorang penderita  fobia  jika  berhadapan langsung dengan ketakutannya,  yang kemudian akan divisualisasikan ke dalam bentuk karya seni rupa guna mengedukasi masyarakat umum mengenai dampak buruk yang bisa terjadi apabila seorang penderita fobia mengalami serangan panik.

Sedangkan karya dari Silvester Tristan Juliantoro menjelaskan hasil karyanya merupakan ide gagasan yang berangkat dari permasalahan sosial mengenai keindahan wanita modern dan menampilkan keindahan dari beberapa profesi atau gaya kehidupan wanita modern.

Ada pula karya mahasiswa Seni Murni, Indah Nabilla yang membuat karya instalasi dengan membangun suasana dalam novel Arok Dedes dalam bentuk Aroma. Terdapat 12 aroma yang terinspirasi dari suasana, benda dan manusia yang Indah pilih untuk wujudkan melalui aroma. Aroma yang dihadirkan berasal dari berbagai jenis bahan organik tanpa pengharum buatan.12 aroma tersebut diantaranya; Aroma tubuh Ken Dedes, Aroma tubuh Ken Arok, Aroma tubuh Tunggul Ametung, Aroma Kosmetik Ken Dedes, Aroma Kutaraja, Aroma Taman Larangan, Aroma Bilik Agung, Aroma Sidang Kaum Brahmana, Aroma Hutan Tarik, Aroma Pakuwuan, Aroma Arok Kecil dan Aroma Ladang Batu.

Mahasiswa Seni Murni lainnya yang telah melaksanakan Yudisium mengangkat tema karya tugas akhir dengan visualisasi kekerasan anak  dengan tujuan merespon  dan mengingatkan  kembali   bahwa  kekerasan  anak   adalah kasus yang masih sering terjadi  sebagai bentuk  cara  didik orang  tua yang tegas atau  hanya  sekedar luapan emosi orang  tua terhadap anaknya yang mengarah kepada kekerasan fisik yang  membuat anak  menjadi memiliki rasa trauma.

Kemudian ada karya mahasiswa yang menceritakan tentang perjalanan hidup seorang ayah yang berwirausaha di bidang konveksi dengan penyakit asma yang menjadi hambatan bekerja membuat perjuangan ayah dalam menghidupi kebutuhan keluarga sangat berharga sebagai seorang anak. Karya tersebut dibuat sebanyak enam patung, terdiri dari satu patung lingga serta lima patung dengan gestur tangan dan kaki dengan berbagai bahan seperti Kain, Kawat, Kawat Nyamuk, Koran, Fiberglass, Bangku, Motor, Mesin Jait dan kayu.

Sebarkan :
Daftar