Seni Rupa-IKJ Berikan Mentoring tentang Branding di Creative Youth at Indonesian Heritage Site – Fase 3, Kotatua Jakarta 2020
Dosen Seni Rupa-IKJ menjadi salah satu mentor pada kegiatan Creative Youth at Indonesian Heritage Site – Fase 3, Kotatua Jakarta 2020. Acara yang digelar secara daring melalui aplikasi WhatsApp Grup berlangsung pada Rabu, (4/06) pukul 19.00-21.00 WIB, merupakan kerjasama Fakultas Seni Rupa-IKJ dengan Pusat Dokumentasi Arsiktektur (PDA) yang bekerjasama dengan UNESCO Jakarta untuk mengadakan program Creative Youth at Indonesian Heritage Site – Fase 3, Kotatua Jakarta 2020.
Salah satu pembicara dari Seni Rupa-IKJ, sekaligus dosen Carolline Mellania, menjelaskan kegiatan mentoring kali ini sudah masuk tema ke 3 (tiga) dengan tema “Mari Branding Dengan Bahagia”. “Sebagai mentor kami tidak hanya menjelaskan tentang desain suatu produk tapi kami juga memberikan materi pengenalan tentang strategi branding, peserta yang memiliki Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) banyak yang belum mengenal tentang strategi branding, jadi kami memberikan materi tersebut dengan membahas variabel-variabel dalam branding”, jelas Mellania pada Kamis, (5/06).

Boot Camp, Creative Youth at Indonesian Heritage Site – Fase 3, Kotatua Jakarta 2020 (Kegiatan berlangsung sebelum Pandemi Virus Corona Covid-19)
Mellania melanjutkan, “Kami juga menjelaskan poin-poin penting dalam branding seperti, iklan, marketing/pemasaran, hubungan masyarakat (Public Relations) dan sensory branding (hal-hal yang dapat dirasakan oleh kita sebagai manusia/target. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut juga beragam dari wirausaha makanan ringan, seniman, craftsmanship, kopi, co-working space, restoran dan lainnya”, tambahnya.
“Kami juga menjelaskan poin-poin penting dalam branding seperti, iklan, marketing/pemasaran, hubungan masyarakat (Public Relations) dan sensory branding (hal-hal yang dapat dirasakan oleh kita sebagai manusia/target. Peserta yang mengikuti kegiatan tersebut juga beragam dari wirausaha makanan ringan, seniman, craftsmanship, kopi, co-working space, restoran dan lainnya”, tambahnya.
Sebelum masuk tema ke 3, Seni Rupa-IKJ juga telah memberikan materi pada tahap Boot Camp bulan Maret. “Boot camp sendiri membicarakan tentang basic branding, karena peserta ada yang belum mengenal tentang branding meskipun ada juga yang sudah mengenal tentang branding. Jadi kita menyepakati dulu bersama branding itu seperti apa, pada produk itu diperlukan presepsi sehingga bisa produk bisa sukai atau dikonsumsi oleh masyarakat dan pada akhirnya masyarakat cinta dengan produk anda”, papar Mellanie.

Boot Camp, Creative Youth at Indonesian Heritage Site – Fase 3, Kotatua Jakarta 2020 (Kegiatan berlangsung sebelum Pandemi Virus Corona Covid-19)
Untuk tahapan selanjutnya peserta akan memasuki tahapan Technical Training, dimana pada tahapan selanjutnya akan melibatkan mahasiswa Prodi DKV Mayor 5 (Kolaborasi). Dengan melibatkan mahasiswa para peserta akan berkolaborasi dengan mahasiswa untuk melakukan branding pada sebuah produk.
“Jadi setiap produk akan dibedah dulu, kalau yang sudah ada mungkin bisa dilihat visualnya sudah atau kurang dan berdasarkan masukkan dari pemilik usahanya. Kemarin para peserta juga sudah membuat kelompok dan membedah tentang produk-produknya, tentang siapa kompetitornya dan siapa yang akan bisa mereka ajak kerjasama untuk memahami produknya”, ungkap Mellanie.
Mellanie berharap dengan mentoring tersebut UMKM bisa lebih mengembangkan produknya lebih baik berdasarkan materi yang sudah kita berikan, “Jadi tepat sasaran mungkin produknya sudah bagus tapi kurang brandingnya jadi belum sampai ke masyarakat dan setelah ikut branding ini jadi bisa dikenal lebih banyak, lebih luas di masyarakat dan diterima atau disukai, dibeli sehingga usahanya lebih maju. Karena branding ini bertujuan untuk memperkenalkan ke public agar lebih berkembang”, harapnya.
Pada sesi mentoring dan bootcamp Carolline Mellania tidak sendirian dirinya juga bersama salah satu dosen Seni Rupa-IKJ, Adityayoga yang sekaligus Wakil Dekan IV Seni Rupa IKJ. Adityayoga memarpakan pada kegiatan tema ke 3 ini harus dilakukan secara daring karena kondisi Pandemi Virus Corona Covid-19 sehingga diskusi berlangsung menggunakan aplikasi whatsapp grup. “Prosesnya kami membuat materi dengan video presentasi dan materi PPT (Power Poin Template), lalu disebar dulu ke peserta-peserta oleh panitia kemudian diskusi tanya jawab, peserta juga aktif dalam bertanya. Lalu, peserta juga mendapatkan formulir untuk diisi dari hasil paparan yang disampaikan tentang strategi branding untuk diterapkan ke produknya”, tutup Adityayoga.