Top
  /     /  Pameran Tugas

SHOUT OUT DAY

Pameran ini merupakan hasil karya-karya tugas mahasiswa/i Prodi DKV dari kelas A dan kelas B Ilustrasi Publikasi, karya-karya ini hadir menjadi teriakan dan pesan-pesan dari suara mahasiswa pada kampus yang dikemas praktis dalam bentuk poster digital. Banyak karya menarik yang membahas topik dari mulai soal wc, gerbang kampus, kantin, sampai soal kelakuan penghuninya yang buat geleng-geleng kepala. Tentunya tetap santai, lewat visual yang memanjakan pandangan. Walaupun masih banyak yang perlu dicurahkan dari hati ke hati dan kita malah pusing dan ribut, lebih baik dicurahkan dari visual menuju ke hati.

 


Butuh Apresiasi

Kelompok: Sampoerna
A3
2020

Disini kelompok kami membuat poster kritik cara mengajar dosen terhadap mahasiswa Yang tidak menghargai hasil karya mahasiswa ketika mahasiswa itu mengumpulkan gambarnya Lalu dosen tersebut meremas gambarnya karna dianggap jelek dan tidak pantas tetapi si mahasiswa ingin sekali dihargai karena sudah mengerjakan dengan susah payah dan kerja keras. Kami membuat ilustrasi dengan gaya karikatur agar lebih terkihat kritik karna karikatur identik dengan kritik.

 


 

Identity

Kelompok: Sekte Gelap
A3
2020

Sejak dimulainya perkuliahan hingga semester ini, angkatan 2019 Fakultas Seni Rupa IKJ belum juga mendapatkan Kartu Tanda Mahasiswa dan almamater kampus yang seharusnya menjadi identitas mereka selama perkuliahan. Tidak diketahui mengapa angkatan kali ini belum mendapatkannya, padahal Kartu Tanda Mahasiswa dan almamater merupakan 2 hal yang penting untuk dimiliki setiap mahasiswa, terutama untuk mengikuti acara-acara tertentu seperti webinar dan sejenisnya. Tidak diketahui apakah hanya beberapa mahasiswa yang mendapatkan almamater atau seluruhnya, namun Angkatan 2019 Fakultas Seni Rupa IKJ mayoritas masih belum memiliki Kartu Tanda Mahasiswa dan almamater. Dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IKJ sendiri sudah terdapat usaha untuk mendapatkan Kartu Tanda Mahasiswa dan Almamater dengan mengusulkan atau menanyakan kepada Akademik. Namun belum ada tindak lanjut atau kabar yang lebih jauh dari Akademik mengenai informasi tersebut pada November 2020 ini. Tidak ada informasi yang jelas mengenai Kartu Tanda Mahasiswa dan almamater sejak awal hingga sekarang.

 


 

Disconnected

Kelompok: Pengen Lulus
A3
2020

Berada di tengah pandemi, kegiatan belajar mengajar tetap harus berlanjut secara daring. Namun ada di tengah keadaan yang seperti itu, sebagian proses belajar-mengajar tidak berjalan secara efektif. Beberapa pengajar kurang bisa menyampaikan materi dengan jelas dan tidak membosankan saat kelas daring berlangsung. Mahasiswa kesulitan menerima materi, sehingga selama kelas berlangsung, rasanya seperti memaksakan diri menerima informasi yang diberikan pengajar. Dalam ilustrasi ini, digambarkan bahwa alih-alih mencari cara mengajar yang lebih baik dan lebih jelas, pengajar justru memaksakan informasi itu terus masuk lewat layar. Minim bertanya dan mendengarkan kesulitan mahasiswanya, pengajar hanya terus memberikan materi sekedar sebagai syarat atau formalitas. Melalui ilustrasi ini bisa digambarkan bahwa pengajar tidak menyadari bahwa materi yang disampaikan tidak tersalurkan ke ‘seberang’ panggilan—yaitu mahasiswa. Meski tidak digambarkan secara langsung, materi yang gagal tersampaikan itu otomatis membuat mahasiswa di seberang panggilan kebingungan. Memaksakan informasi dan materi masuk padahal tidak disampaikan dengan baik menjadi salah satu kesulitan terbesar mahasiswa selama proses belajar mengajar secara daring berlangsung.

 


 

Mahanyampah

Kelompok: Laut
A3
2020

Kantin FSR udah kotor, banyak sampah dan harga jajanannya mahal. Meja sama kursinya juga jelek dan kotor. Kalau mau murah, bisa sih ke kantin FFTV tapi harus jalan dulu jauh (dan kalo cewek belum lagi harus diliatin dari atas ampe bawah sama senior). Pas sampe sana sempit, pengap dan ngantri. Keburu waktu istirahatnya habis. Jadi yaudah deh cuma bisa makan indomie mahal, pop ice mahal, di kursi dan meja kotor, bareng kucing, dicampur bau sampah dan asap rokok. Kantin mahasiswa atau kantin mahanyampah, ya?

 


 

Pandemi dan Kuliah

Kelompok: Matahari
A3
2020

Deskripsi Sebuah keresahan para mahasiswa dimana saat pandemi Covid 19 semua orang dituntut untuk Karantina dirumah (Social Distancing) yang membuat mata pencaharian pun ikut berhenti sementara biaya kuliah yang tidak masuk akal dengan keadaan. Sebuah sarkasme pada tulisan poster tersebut, dimana pada kata Larang Adalah bahasa jawa yang artinya Mahal, dibuat seperti itu agar menambah kesan sedih dan mencekam, Dan pada illustrasinya merepresentasikan seseorang yang kehabisan uang sementara biaya kuliah yang mahal.

 


 

Desakan

Kelompok: Co-op
A3
2020

Tugas yang berlebihan membuat kita terpenjara dalam pikiran sendiri. Jenuh dalam kesunyian, tertekan oleh keadaan, membuat tugas menjadi aktivitas yang mengerikan. Merasakan beban dalam pikiran yang seakan – akan tidak ada ujungnya. Seperti monster – monster yang terus menerus mendesak masuk kedalam pikiran, memaksa imajinasi yang sudah berkarat untuk terus berkerja, padahal raga berkata, TIDAK.

 


 

Seenzoned

Kelompok: Kwekwek
A3
2020

Suara Mahasiswa yang tidak di dengar, Audiensi yang tak mencapai kesepakatan bersama. Mahasiswa seakan melakukan monolog yang seharusnya mendapat respon jelas dari pihak kampus. Permintaan keringanan biaya kuliah yang tidak masuk akal dengan situasi pandemi saat ini namun Mahasiswa bisa apa? Hanya bisa menerima hasil ketukan palu rektorat walau tidak sesuai dengan keinginan.

 


 

Kuliah Demi Absensi

Kelompok: Zephyrus
A3
2020

Semenjak pandemik berlangsung, perkuliahan dilaksanankan secara online. Dari perkuliahan online banyak kendala yang terjadi, salah satunya sikap mahasiswa ketika berada di kelas online. Banyak mahasiswa menjadi acuh ketika melakukan perkuliahan secara online, mereka hanya menampilkan foto dan melakukan kegiatan yang tidak berhubungan dengan perkuliahan sambil menunggu presensi datang.

 


 

Lempar Uang Sembunyi Gerbang

Kelompok: Duo
A3
2020

Sebuah kritik tentang bagaimana kampus IKJ yang tidak ramah akses masuk dan berkesan ‘numpang’ dengan TIM. Jangankan publik, kami sebagai mahasiswa sulit membedakan gerbang utama kampus kita ini. contohnya seperti ojol yang sering miss-comm dengan customer yang minta jemput di kampus IKJ. lalu? dibawa kemana ya anggaran dari kami mahasiswa? yang mungkin bisa digunakan untuk membangun gerbang utama lho!

 


 

Si Ilusi Sangkar

Kelompok: Kentang Goreng
A3
2020

Dari poster ini kita mengilustrasikan betapa terbebaninya pikrian dari si mahasiswa ini, karena revisi tugas yang selalu menumpuk dan dateline yang sangat dekat, sedangkan tugas untuk mahasiswa tidak hanya dari mata kuliah tersebut. Terlihat bahwa si mahasiswa terkurung oleh revisi dan dateline tugas tersebut.

 


 

Aku, Kamu, dan Rumah Kita

Kelompok: Kopi Sachet
A3
2020

Tidak terasa sudah sepertiga tahun berlalu semenjak aku dan kamu berkuliah secara daring, jujur aku masih belum bisa melupakan masalah potongan UKT, apakah kamu juga? Yah meskipun begitu aku mempunyai harapan, agar kelak rumah kita bisa semakin indah dan terawat, walaupun aku dan kamu sudah tidak menempatinya lagi untuk saat ini. Agar kelak mereka yang sedang singgah mampu bertanggung jawab, agar kelak aku dan kamu bisa berjumpa kembali, di rumah yang kita cintai.

 


 

Unbalance

Kelompok: Sekte Kuro
A3
2020

Uang yang telah dibayarkan mahasiswa kepada kampus tidak sebanding dengan fasilitas kampus yang diberikan kepada para mahasiswa saat ini. Selain itu pihak kampus juga tidak menawarkan bantuan kepada para mahasiswa yang kesulitan dalam keuangan. Pihak kampus hanya berdiam diri menyaksikan para mahasiswanya ‘terperas’.

 


 

Perjuangan

Kelompok: Soto
A3
2020

Pengekspresian emosi mahasiswa terhadap tugas yang seharusnya tidak perlu sampai di cetak di tengah pandemik seperti ini poster ini menggambarkan bagaimana mahasiswa yang berada dalam zona merah diharuskan keluar rumah untuk mencetak tugas ditengah pandemi covid-19 demi sebuah nilai UTS.

 


 

Mahalnya Gelar Seni

Kelompok: Bertani
A3
2020

Situasi pandemi virus Covid-19 saat ini menimbulkan dampak di semua lini kehidupan. Minimnya potongan biaya UKT di tengah pandemi serta terbengkalainya fasilitas fasilitas kampus, mahasiswa menuntut keadilan dari pihak kampus agar memperhatikan kondisi ekonomi keluarga mahasiswa yang menurun sehingga kami terancam tidak dapat melanjutkan kuliah sampai tuntas. Bahkan ada beberapa yang sudah terlanjur harus berhenti kuliah karena pemasukan yang tidak sebanding dengan pengeluaran. Mahasiswa melakukan berbagai cara untuk bernegosiasi dengan pihak kampus, mulai dari melakukan petisi, mengumpulkan data dan dukungan melalui penyebaran kuesioner, sampai melakukan rapat bersama dengan pihak rektorat dari kampus. usaha yang dilakukan mahasiswa membuahkan hasil yaitu kampus mengeluarkan surat keputusan mengenai keringanan pembayaran UKT sebesar 5% dan subsidi kuota belajar sebesar 50gb. Namun, disaat seperti ini kebijakan tersebut sangatlah kecil. Masih banyak pihak keluarga mahasiswa IKJ yang saat terkena dampak yang besar dari pandemi.

 


 

Kuliah 24 Jam

Kelompok: Wara Wiri
A3
2020

Visual yang menggambarkan mahasiswa sedang stress dan jenuh berkelanjutan yang menimbulkan rasa cemas dan depresi, juga menggambarkan antara beban tugas dan pikiran membuat KULIAH SEOLAH 24 JAM. Karena itu, mahasiswa menjadi lebih mengantuk dalam pembelajaran dimana visualnya digambarkan jelas diposter ini.

 


 

Mind Control!

Kelompok: Sekte Gerbang Neraka
A3
2020

Karya poster ini di tujukan kepada salah satu pengajar. Kami tidak asal membuat dengan persepsi sendiri . Kami melakukan riset kepada beberapa orang untuk mempertegas argumen kami dalam poster. Poster ini bercerita tentang perasaan mahasiswa saat kuliah online. Mahasiswa seperti merasa tertekan dan merasa terkekakng. Mahasiswa dengan almamater yang berteriak menandakan kalau mahasiswa itu tertekan. Keadaan seperti ini sering kita temui di lingkungan perkuliahan. Namun banyak yang takut untuk mengungkapannya.

 


 

Misteri Helm IKJ

Kelompok: Semongko
A3
2020

Masalah perlihal helm di parkiran kampus memang tidak ada habisnya. Kelihatannya sih memang sepele, namun memiliki dampak besar bagi korban yang kehilangan. Habit buruk ini sudah menjadi budaya di lingkungan kampus, hanya ada dua pilihan kalau ga ‘hilang’ ya ‘dipinjem’. Jadi, ga heran dong kalau ‘helm ku, helm kita bersama’.

 


 

Kelalaian Rumah Tangga Akademik

Kelompok: QUARTET
A3
2020

Karya ini dibuat berdasarkan komentar teman-teman mahasiswa tentang lambat nya pelayanan akademik bagian rumah tangga IKJ perihal pembuatan KTM (Kartu Tanda Mahasiswa) dan pembagian jaket Almamater. Saat para mahasiswa menyuarakan keluhan nya terhadap keterlambatan tersebut, Pihak rumah tangga akademik seperti tidak peduli, menggampangkan, menyepelekan dan menutup kuping, seperti tidak ingin mendengarkan keluhan dan pertanyaan yang dilontarkan oleh mahasiswa yang bersangkutan. Masalah ini tidak hanya dirasakan oleh satu mahasiswa saja, namun banyak mahasiswa lainnya juga, bahkan ini juga masih dirasakan oleh mahasiswa tingkat atas, bukan hanya oleh mahasiswa baru. Tulisan ini di visualisasikan dengan gambar seorang pria yang lebih tua dan remaja laki-laki sebagai perwakilannya. Pria ini digambarkan menyumpal kupingnya dengan jari telunjuk, menutup mata juga, seperti menghalangi suara keras dari megafon yang digunakan oleh remaja laki-laki untuk melakukan orasi terhadap pihak akademik.

 


 

Toilet Kroco

Kelompok: Sabar
A3
2020

Poster ini mengeritik fasilitas bagian toilet wanita lantai dasar yang kurang nyaman, kurang terawat dan kecil. Karena toilet wanita yg tersedia untuk lantai dasar hanya satu dan di pakai banyak sekali warga kampus, antrian para mahasiswi FSR IKJ sangat panjang dan membuat kamar mandi mudah kotor sehingga tidak nyaman digunakan. Pemilihan warna orange cerah melambangkan Fakultas Seni Rupa IKJ, dan desain terlihat menarik-simple dan kesan poster mudah di mengerti walau dilihat hanya sebentar.

 


 

Sebarkan :
Daftar